Sabtu, 09 Oktober 2010

RELEVANSI PENDIDIKAN DALAM SURAH LUQMAN AYAT 13-19 PADA MASA SEKARANGBAB IV RELEVANSINYA PADA MASA SEKARANG A. Relevansi Pendidikan dalam Surah Luqman Pada Masa Sekarang Era globalisasi telah memasuki kehidupan manusia. Arus informasi dan teknologi melanda deras tak terkendali serta menggantikan otak dan pekerjaan manusia. Kini, orang-orang semakin sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Mulai dari urusan kantor sampai urusan rumah tangga dan urusan-urusan yang lainnya. Kita hidup sekarang di zaman dan lingkungan yang jauh berbeda dengan zaman dan lingkungan ketika Islam itu diterapkan pertama kali. Di samping itu kita yakin pula bahwa ajaran itu berlaku di segala zaman dan tempat. Dan sungguh Islam adalah agama yang sempurna hingga pendidikan anakpun diperhatikan dengan serius. Namun sangat disayangkan orang tua zaman sekarang jarang memperhatikan pendidikan buah hatinya lantaran kesibukan mereka karena harus mencari nafkah untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga maka orang tua kemudian menyerahkan anaknya kepada pendidik di sekolah untuk mendidik anak mereka. Masih terlihat orang tua yang belum memberikan nasihat kepada anak dalam hal pendidikan Islam, sesuai dengan surat Luqman ayat 13-19. Masih terlihat orang tua yang belum mengimplementasikan isi kandungan ajaran / pesan dalam Al Quran Surah Luqman, khususnya ayat 13-19. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa Al Quran adalah sumber hukum Islam yang pertama. Al Quran diturunkan untuk kebaikan alam semesta ia menjadi way of life umat manusia khususnya umat Islam, Oleh karena itu, sebagai petunjuk bagi sekalian umat manusia, maka petunjuk Al Quran mencakup jangkauan yang universal. Al Qur’an sebagai firman / kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat, diturunkan berupa wahyu kepada Nabi Muhammad saw yang dikumpulkan pada satu mushaf mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Naas dan dinukil kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajarinya nya merupakan ibadah yang mendapat pahala. Di dalamnya terdapat banyak ajaran-ajaran yang berisi prinsif-prinsif berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu. Seperti Q.S Luqman ayat 12-19. Nilai pendidikan yang terkandung dalam Surat Luqman 13 sampai 19 dapat dipakai oleh keluarga untuk melaksanakan pendidikan bagi anaknya, dalam kehidupan pada masa sekarang dalam menerapkan konsep pendidikan tersebut sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Demikian pula dalam surah Luqman mempunyai isi, gaya persembahan dan metodologi yang boleh diaplikasikan dalam kehidupan keluarga pada masa kini. Ayat ini dipahami sebagai surat yang harus dibaca pada saat prosesi aqiqah atau syukuran atas kelahiran seorang anak, dengan harapan bahwa nantinya dapat mengaplikasikan apa-apa saja nilai-nilai pendidikan dalam surah Luqman. Walaupun sederhana materi diajarkan dalam surah Luqman kepada kita semua yang hidup di zaman modern ini, namun betapa cermat dan mendalam filosofi pendidikan serta hikmah yang dimiliki dalam surah Luqman untuk dapat dipelajari oleh generasi berikutnya sampai akhir zaman. Di sini penulis membagi dalam beberapa bahasan sebagai berikut. 1. Pendidikan Aqidah Pendidikan dalam Islam haruslah berusaha membina atau mengembalikan manusia kepada fitrahnya yaitu kepada Rububiyah Allah SWT sehingga mewujudkan manusia yang a. Berjiwa Tauhid                 ﴿ ﻠﻘﻤﺎﻦ:١٣ ﴾ Artinya : Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".( Q.S. Luqman : 13 ) Manusia yang mengenyam pendidikan seperti ini sangat yakin bahwa ilmu yang ia miliki adalah bersumber dari Allah SWT, dengan demikian ia tetap rendah hati dan semakin yakin akan kebesaran Allah SWT. b. Takwa Kepada Allah SWT c. Rajin beribadah dan beramal shaleh d. Ulil Albab e. Berakhlak karimah. Pendidikan aqidah merupakan landasan pertama dalam pembentukan karakteristik dan moral anak. Dengan pendidikan tauhid, anak-anak akan mempunyai pegangan tidak akan kehilangan kompas dalam keadaan situasi yang bagaimanapun, baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. Sebab mereka percaya sepenuhnya, bahwa segala sesuatu yang ditemui dalam kehidupan ini, datangnya dari yang maha kuasa dan akan kembali kepada-Nya pula. Apabila akhlak yang terpuji telah tertanam ke dalam jiwa anak maka urusan dirinya berkaitan dengan teman-teman akan menjadi mudah. Apa yang dia inginkan akan tercapai. Teman-teman dan orang-orang lain akan menaruh rasa cinta, mereka tidak akan menyakiti hatinya, jiwa pun menjadi tenang ridha Allah SWT pun akan terlimpah kepadanya. Merealisasikan tauhid secara sempurna adalah dengan membersihkan dan memurnikannya dari campuran syirik besar maupun kecil, baik yang jelas atau tersembunyi. Pendidikan dan pengajaran Tauhid, baik yang berhubungan dengan akidah atau ibadah, akan menanamkan keikhlasan dalam mengabdi kepada Allah SWT. Keikhlasan mengabdi kepada Allah SWT inilah yang membuat Tauhid laksana pisau bermata dua, satu segi untuk kehidupan di akhirat dan segi lain untuk kehidupan di dunia ini. 2. Pendidikan Berbakti ( ubudiyah ) a. Birrul Walidain Sebagai mana telah disebutkan salah satu pokok pendidikan Berbakti adalah birrul walidain. Perkara penting yang menjadi tumpuan pendidikan dalam surah Luqman ialah berbuat baik kepada kedua ibu bapa dan berakhlak mulia terhadap masyarakat. Berbuat baik kepada ibu bapa mencakupi aspek perbuatan, sikap dan ucapan. Hal ini demikian memamerkan kasih sayang yang ikhlas daripada seorang anak terhadap kedua ibu bapanya. Seseorang anak hendaklah mendahulukan ibu daripada bapanya dalam usaha untuk menunaikan tanggungjawab syarak dan membalas jasa mereka. Allah SWT memerintahkan agar berbuat baik kepada kedua orang tua dan berlaku lemah lembut kepadanya, serta menaati keduanya, selain dalam kemaksiatan kepada Allah SWT, dan menjalin hubungan dengan keduanya. Seseorang anak perlu taat kepada kedua ibu bapanya selagi perintah mereka tidak bertentangan dengan perintah dan hukum Allah SWT. Anak-anak juga masih bertanggungjawab kepada kedua ibu bapa yang kafir seperti menjalinkan silaturrahim dan memberi nafkah hidup sekiranya mereka tidak mampu. Oleh karena itu dalam pembicaraan dan percakapan dengan ibu bapak dalam kehidupan zaman sekarang haruslah dilakukan dengan lemah lembut dan hormat dan diliputi oleh perasaan cinta. Kemudian komonikasi yang mempertautkan hati dengan hati dengan ibu bapak haruslah senangtiasa dibangun, dengan memohonkan ampunan dan kasih sayang illahi terhadap orang tua, lebih-lebih lagi apabila orang tua itu sudah meninggal dunia. b. Salat Di dalam Al Quran surah Luqman ayat 17 dijelaskan bahwa surah Luqman dalam Al Quran menyuruh anak untuk mendirikan salat. Ayat ini mendidik manusia dengan pemantapan jiwa dengan mendirikan salat, diikuti sebagai pelopor untuk perbuatan ma`ruf, berani menegur yang salah, mencegah yang mungkar, dan bila dalam melakukan itu semua terdapat rintangan, maka diperlukan sifat sabar dan tabah. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk yang diwajibkan oleh Allah SWT. Dengan demikian ayat ini memberi indikasi bahwa salat sebagai peneguh pribadi, amar makruf nahi mungkar dalam hubungan masyarakat, dan sabar untuk mencapai apa yang dicita-citakan. 1) Salat Sebagai Kekuatan Akhlak Yang Akan Menjadikan Pelakunya Taat. Salat adalah sarana yang paling mudah, paling dalam dan paling indah yang ada di semua agama samawi untuk komunikasi manusia dengan Allah SWT Ketika mendirikan salat terdapat tindakan penegakan yang sesungguhnya, dengan melakukan penolakan secara eksternal, menjaga diri untuk mewujudkan nilai-nilainya, melakukan kebaikan, menjauhi keburukan dan kemungkaran, melawan segala kecemasan bila datang bencana, dan ridha dan tenang hati menerima ketentuan Allah SWT. Salat menanamkan rasa dalam hati selalu diawasi oleh Allah SWT dan menaati batas-batang yang ditetapkan Allah SWT dalam segala urusan hidup. Seperti halnya ia menanamkan semangat untuk menjaga waktu, mengesampingkan godaan bersikap malas dan mengikuti hawa nafsu, dan aspek-aspek buruk lainnya. Salat sangat penting dalam kehidupan seseorang mukmin karena ibadat Salat yang sempurna mampu mendekatkan seseorang dengan Allah SWT. dan mencegah daripada melakukan kemungkaran. Mendirikan salat dan melaksanakan amar ma`ruf dan nahi mungkar merupakan dua tugas yang dituntut oleh Allah SWT. Tambahan pula kedua-dua perintah ini sering berhadapan dengan kesusahan dan kesukaran. Justeru kesabaran yang sangat tinggi diperlukan semasa menunaikan tanggungjawab tersebut. Dengan mendirikan salat dan menunaikannya sesuai dengan semestinya pada waktunya dengan cara sesempurna mungkin, pasti akan terealiasasi hikmah dan pengaruhnya dalam perasaan dan perilaku juga terciptanya dengannya hubungan yang erat antara hati dengan Tuhan ; dan sempurnalah keakraban dengan Allah SWT dalam merasakan manisnya hubungan yang mengikat dengan salat. Salat membantu menolak kegundahan, menghadirkan ketenangan dalam jiwa, dan menanamkan kedamaian dalam hati. Salat juga membuat pelakunya memiliki pandangan yang jernih untuk selalu berusaha menjauhkan diri dari segala bentuk kemaksiatan kepada Allah SWT, bahkan terhadap semua yang menyerupai kemaksiatan. Salat mencegah manusia dari perbuatan - perbuatan keji dan mungkar. Salat mengajari dan memberitahu semua piranti kesempurnaan. Jadi kesimpulannya salat itu mengandung prinsif-prinsif akhlak dan tata kehidupan sosial yang lengkap. Secara global, prinsif-prinsif itu dapat diringkas sebagai berikut : a) Motivasi internal dan dorongan eksternal. Salat dan semua yang dilakukan ikhlas dilakukan semata-mata karena Allah SWT sebagai sebuah ketentuan dan tidak ada alasan untuk meninggalkannya. b) Salat adalah amalan hati. c) Sistem, d) Merupakan amal yang selalu dilaksanakan meskipun didera kemalasan. e) Ketaatan, pengetahuan, persaudaraan dan tolong menolong. Dalam salat jamaah, nilai ketaatan seseorang bertambah karena makmum terikat dengan imam. 3. Pendidikan Kemasyarakatan ( Sosial ) Di antara hal terpenting yang diperintahkan Islam adalah amar ma’ruf dan nahi mungkar karena akan membawa kemaslahatan. Sebaliknya meninggalknya akan menimbulkan yang sulit dibenahi. ….          •      ﴿ﻠﻘﻤﺎﻦ:١٧ ﴾ Artinya : …Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (Q.S. Luqman ayat 17 ) Amar ma’ruf nahi mungkar adalah bukti cinta seseorang kepada ajaran yang diyakininya, bukti kecintaan seseorang kepada umat bukti dari keyakinan yang kuat untuk menuju keselamatan secara masal Allah SWT memerintakan kepada kita untuk berbuat kebaikan dan melarang melakukan kemungkaran. Diperingatkan oleh Allah SWT agar melaksanakan sejak sekarang sebelum datang suatu masa di mana maksiat dan kemungkaran itu dilakukan orang seenak-enaknya dan semaunya. Dalam satu hadits tentang amar maruf nahi mungkar yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Sa`id al Khudry Rasulullah bersabda: ﻋﻦ ﺃﺒﻰ ﺴﻌﻳﺪ ﺍﻟﺨﺪﺮﻯ ﺮﻀﻰ ﺍﷲ ﻋﻧﻪ ﻘﺎﻞ ﺴﻤﻌﺕ ﺭﺴﻮﻞ ﺍﷲ ﺹ ﻴﻗﻮﻞ : ﻤﻦ ﺭﺃﻯ ﻤﻨﻜﻢ ﻤﻨﻜﺭﺍ ﻓﻠﻳﻐﻴﺭﻩ ﺑﻴﺪﻩ ﻔﺈﻥ ﻟﻡ ﻴﺴﺗﻄﻊ ﻔﺒﻟﺴﺎﻨﻪ ﻔﺎﺀﻦ ﻟﻡ ﻳﺴﺗﻃﻊ ﻔﺒﻘﻟﺑﻪ ﻮﺫﻟﻚ ﺃﻀﻌﻒ ﺍﻹﻴﻤﺎﻦ ﴿ ﺮﻮﺍﻩ ﻤﺴﻠﻢ ﺍﻠﺣﺪ ﻳﺚ ׃ ٤٩ ﴾ Artinya : Dari Abi Said Al Khudri r.a. telah berkata; Aku telah mendengar Rasulullah saw bersada: “Barangsiapa diantaramu melihat kemungkaran hendaklah ia mengubahnya ( mencegah ) dengan tangannya ( kekuasaan) jika ia tidak sanggup, maka dengan lidahnya (nasihat ), jika tidak sanggup juga, maka dengan hatinya ( merasa tidak senang dan tidak setuju, tinggalkan ! ) dan itu adalah selemah lemahnya iman “ ( Diriwayatkan oleh Imam Muslim no 49 ) Dari hadits di atas dapat diambil suatu kesimpulan yang kiranya dapat dijadikan pegangan hidup dalam kehidupan sehari-hari- hari. a. Kewajiban mengubah kemungkaran dengan jalan dan cara apapun yang mungkin dilakukan. b. Manfaat pengingkaran di dalam hati adalah menanamkan kebencian psikologis terhadap kemungkaran dan menumbuhkan kesadaran untuk menantangnya. c. Memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran merupakan tanggung jawab kolektif di antara umat Islam karena ia merupakan fardhu kifayah d. Dikatakan bahwa amar maruf nahi mungkar sepertiga ajaran Islam. Allah SWT menjadikan amar maruf dan nahi mungkar sebagai hal yang membuat mereka lebih baik dan paling utama di atas semua umat lainnya. Hal ini tiada lain karena amar maruf dan nahi mungkar berada diperingkat yang paling tinggi dalam syariat. Sebab keduanya merupakan pintu yang membimbing kepada Allah SWT dan jalan petunjuk yang paling benar. Melaksanakan amar ma`ruf dan nahi mungkar yang akan banyak berdepan dengan perbagai cabaran dan dugaan. Justeru sabar amat diperlukan dalam menangani masalah tersebut. Amar ma`ruf nahi mungkar itu adalah suatu perjuangan yang menghendaki kekuatan hati dan keteguhan pendirian. Seorang muslim dimintakan supaya turut membangun masyarakat dan dilarang memperbuat kerusakan - kerusakan. Seandainya seorang tidak mampu memperbuat kebajikan, atau tidak bisa turut membangun atau menjauhkan kejahatan, maka paling kurang dimintakan dari padanya jangan turut memperluas dan menyebarluaskan kejahatan, apalagi mempeloporinya Dalam materi pendidikan sosial atau kemasyarakatan ini anak/ peserta didik diperkenalkan mengenai misalnya hal-hal yang terdapat atau terjadi di masyarakat serta bagaimana caranya hidup di dalam masyarakat ; tentu dengan tata cara yang Islami. Mengapa materi ini perlu untuk disampaikan? karena Islam mengajarkan mengenai kemasyarakatan; terlebih pada zaman modern sekarang ini semakin menggejala pola hidup individualistis yaitu cara hidup yang mementingkan diri sendiri, dan masyarakat merupakan bagian bagian terpisah dari dirinya. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak belumlah cukup untuk mengantarkan si anak menjadi manusia yang berkepribadian Islam. Anak juga membutuhkan sosialisasi dengan lingkungan tempat dia beraktivitas, baik di sekolah, sekitar rumah, maupun masyarakat secara luas. Di sisi inilah, lingkungan dan masyarakat memiliki peran penting dalam pendidikan anak. Masyarakat yang menganut nilai-nilai, aturan, dan pemikiran Islam, seperti yang dianut juga oleh sebuah keluarga Muslim, akan mampu mengantarkan si anak menjadi seorang Muslim sejati. Dengan materi pendidikan ini diharapkan anak memiliki wawasan kemasyarakatan dan mereka dapat hidup serta berperan serta aktif di masyarakatnya secara benar. Oleh karena itu, sebagai mukmin, kita wajib melaksanakan amar maruf dan nahi mungkar sebagai bukti ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT, yaitu melaksanakan amal shaleh dan membendung diri dari tingkah laku tercela. Maka hendaknya anak-anak diajari fiqih amar ma`ruf dan nahi mungkar. Bagaimana seharusnya beramar ma`ruf dan nahi mungkar. Anak-anak harus mengerti apakah amar mar`uf yang dilakukan akan memicu kemungkaran yang jauh lebih besar atau tidak. Pendidikan dari surah Luqman dari aspek kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari bertujuan menyediakan peribadi yang baik kepada seseorang anak apabila berhadapan dengan masyarakat. 1) Efek Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Amar ma’ruf nahi mungkar memiliki efek yang sangat besar karena bisa menjadi sarana untuk mewujudkan kebaikan kesejateraan, dan akan menghasilkan buah yang nikmat jika dilaksanakan dengan cara yang benar. Masyarakat seharusnya menyadari sepenuhnya kedudukannya sebagai suatu bangunan yang saling menopang, saling memperbaiki, dan memiliki, ikatan kuat. Menyuruh mengerjakan ma`ruf mengandung pesan untuk mengerjakannya, karena tidaklah wajar menyuruh sebelum diri sendiri mengerjakannya. Demikian juga melarang kemungkaran, menuntut agar yang melarang terlebih dahulu mencegah dirinya. Di sisi lain membiarkan anak melaksanakan tuntunan ini menimbulkan dalam dirinya jiwa kepemimpinan serta kepedulian sosial. 4. Pendidikan Mental Seyogyanya kita mengambil contoh teladan dari umat terdahulu. Bagaimana mereka menghiasi diri dengan kesabaran, sabar yang indah yang tidak mengenal keluh kesah ataupun gelisah. Menganggap bahwa sabar itu adalah satu kekuatan yang mendorong seseorang untuk berbuat baik dan merupakan benteng untuk berbuat jahat atau perbuatan yang tidak baik. Berkeyakinan patuh bahwa mengekalkan diri dalam taat kepada Allah SWT termasuk sabar. Demikian juga menahan diri dan tahan menderita kesusahan termasuk sabar juga. Menjaga dan memelihara rahasia, menunaikan amanat, menjaga lidah dan berkata-kata termasuk sabar. Sabar hanya diperoleh daripada pendidikan ilmu dan makrifat. Sabar juga berjaya membentuk tata susila yang tinggi dan akhlak yang teguh. Sabar merupakan sifat orang yang beriman. Hanya orang yang sabar saja akan mendapat rahmat daripada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, hendaknya dalam menghadapi setiap persoalan dan situasi dalam kehidupan sehari-hari mengambil sabar itu sebagai satu perisai untuk mencapai kemenangan. Selain perintah melaksanakan amar maruf dan nahi mungkar dalam surah Luqman juga menganjurkan untuk sabar. Tidak jarang pelaksanaan amar maruf dan nahi mungkar diikuti dengan ujian dan cobaan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesehatan mental, sifat sabar membantu dalam menentramkan batin, serta menolong dalam berfikir sehat dan obyektif tidak akan kehilangan akal sehingga dapat menahan emosi dan berfikir tenang. 5. Pendidikan Akhlak Islam datang untuk memberi kebahagian kepada manusia selama berpegang dan mengikuti ajaran-ajaran dan tuntunan-Nya, serta mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya. Di antara ajaran Islam adalah ajaran akhlak yang mulia yang mengandung manfaat dan kemuliaan yang agung. Islam tidak hanya menganjurkan pada akhlak mulia, tetapi juga melarang akhlak yang tercela, memperingatkan jangan sampai terjerumus di dalamnya dan jangan memerintahkannya Al Quran memuat kaidah-kaidah akhlak dan etika dalam segala aktivititas manusia. Tidak ada satu aspek pun yan terlepas dari bimbingan dan pengarahannya. Di antara bimbingan yang penuh berkah tentang pendidikan akhlak untuk anak-anak untuk kehidupan pada zaman sekarang. Agama Islam mengandung ajaran pokok yang mengatur hubungan antara sesama manusia. Di antaranya ialah tentang sikap seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Baik dalam Al Qur’an maupun dalam hadits dijumpai berpuluh-puluh ketentuan yang merupakan adab yang harus diterapkan dalam pergaulan. Ada yang bersifat perintah ada pula yang berbentuk larangan. Setiap ketentuan yang bersifat larangan itu mengandung unsur-unsur yang dapat menciptakan harmonis dalam antar hubungan itu. Pendidikan akhlak dalam Islam diarahkan pada tujuan yang tinggi yaitu penerapan akhlak yang mulia. a. Tujuan Pendidikan dalam Islam 1) Pendidikan akhlak dalam Islam diarahkan pada tujuan yang tinggi yaitu melalui penerapan akhlak yang mulia 2) Meraih kerelaan Allah SWT dan berpegang teguh kepada perintahnya. 3) Menghormati manusia karena harkat dan kepribadiaannya 4) Membina potensi dan mengembangkan berbagai sifat yang baik dan kuat. 5) Mewujudkan keinginan yang baik dan kuat 6) Memelihara kebiasaan yang baik dan bermanfaat 7) Mengikis perilaku yang tidak baik pada manusia dan menggantikannya dengan semangat kebaikan dan keutaman. b. Pesan-Pesan Pendidikan Akhlak dalam Surah Luqman Ayat 18-19 1) Kita harus bersikap ramah kepada setiap orang. ( “ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu “) 2) Takabbur adalah sikap dan perbuatan yang dilarang meski sekedar berjalan. “ … dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh 3) Hidup harus memetik pelajaran dari apa yang diridhai dan dimurkai Allah SWT sebagai motivasi agar mampu berpaling meninggalkan perbuatan buruk dan dosa 4) Karunia dan anugrah Allah SWT bukan belenggu bagi imajinasi dan kreatifitas kita. 5) Kita tidak layak untuk membanggakan diri dan sombong kepada orang lain, ( sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar